#Nasehat part2

Posted by Ibn on 17 July 2014

KITA harus berjuang mati-matian untuk memelihara harga diri dan kehormatan menjadi seorang muslim yang terpercaya. Sehingga tidak ada keraguan sama sekali bagi siapa pun yang bergaul dengan kita, baik muslim maupun non muslim, baik kawan atau lawan. Tidak boleh ada keraguan terhadap ucapan, janji, maupun amanah yang kita pikul.

Oleh karena itu, Pertama: jaga lisan kita. Jangan pernah berbohong dalam segala hal. Sekecil dan sesederhana apa pun. Bahkan terhadap anak kecil atau dalam senda gurau. Harus benar-benar bersih dan meyakinkan, tidak ada dusta. Pastikan tidak pernah ada dusta! Lebih baik kita disisihkan karena tampil apa adanya, daripada kita diterima karena berdusta.

Sungguh tidak akan pernah bahagia dan terhormat menjadi seorang pendusta. Tentu saja bukan berarti harus membeberkan aib-aib diri yang telah ditutupi Allah. Ada kekuasaan tersendiri, ada kekhususan tersendiri. Jujur bukan berarti bebas membeberkan aib sendiri.

Kedua: jaga lisan. Jangan pernah menambah-nambah, mereka-reka, mendramatisir berita, informasi, atau sebaliknya meniadakan apa yang harus disampaikan. Sampaikanlah berita atau informasi yang mesti disampaikan seakurat mungkin sesuai keadaan yang sebenarnya.

Kita terkadang suka ingin menambah-nambah sesuatu atau bahkan merekayasa kata-kata atau cerita. Jangan lakukan! Sama sekali tidak akan menolong kita, nanti ketika orang tahu informasi yang sebenarnya, akan runtuhlah kepercayaan mereka.

Ketiga: jangan sok tahu [SOTTA] atau sok pintar dengan menjawab setiap dan segala pertanyaan. Nah, orang yang selalu menjawab setiap pertanyaan bila tanpa ilmu akan menunjukkan kebodohannya. Yakinlah kalau kita sok tahu tanpa ilmu itulah tanda kebodohan. Yang lebih baik adalah kita harus berani mengatakan “tidak tahu” kalau memang kita tidak mengetahuinya. Jauh lebih baik disebut bodoh karena jujur apa adanya, daripada berdusta dalam pandangan Allah.

Keempat: jangan pernah membocorkan rahasia atau amanat, terlebih lagi membeberkan aib orang lain. Jangan sekali-kali melakukannya. Ingat setiap kali kita ngobrol dengan orang lain, maka obrolan itu jadi amanah buat kita. Bagi orang yang suka membocorkan rahasia akan jatuhlah harga dirinya. Padahal justru kita harus jadi kuburan bagi rahasia dan aib orang lain. Yang namanya kuburan tidak usah digali-gali lagi kecuali pembeberan yang sah menurut syariat dan membawa kebaikan bagi semua pihak.

Ingat, bila ada seseorang datang dengan menceritakan aib dan kejelekan orang lain kepada kita, maka jangan pernah percayai dia. Karena ketika berpisah dengan kita, maka dia pun akan menceritakan aib dan kejelekan kita kepada yang lain lagi.

Kelima: jangan pernah mengingkari janji dan jangan mudah mengobral janji. Pastikan setiap janji tercatat dengan baik dan selalu ada saksi untuk mengingatkan dan berjuanglah sekuat tenaga dan semaksimal mungkin untuk menepati janji walaupun dengan pengorbanan lahir batin yang sangat besar dan berat. Ingat, semua pengorbanan menjadi sangat kecil dibandingkan dengan kehilangan harga diri sebagai seorang pengingkar janji, seorang munafik, na’udzubillah.

Tidak artinya. Semua pengorbanan itu kecil dibanding jika kita bernama si pengingkar janji. Rasulullah saw pernah sampai tiga hari menunggu orang yang menjanjikannya untuk bertemu, beliau menunggu karena kehormatan bagi beliau adalah menepati janji. [habis]

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

terimakasih atas komentar dan kunjungan anda
salam admin ichsan el jufri blog