menjawab dengan tamparan

Posted by Ibn on 24 October 2011

Kisah ini saya dapatkan dari Kumpulan catatan Guru saya Ust. H. Anwar Harum Maru  "semoga Allah Merahmati Beliau" yang bercerita tentang Seorang Doktor Filsafat Islam berbangga dengan pendapatnya yang mengatakan bahwa:

  1. Api Neraka itu tidak dirasakan oleh Iblis, karena dia diciptakan dari api, Apakah api dengan api saling menyakiti? (api kok makan api?)
  2. Tuhan itu tidak ada, karena semua nama itu pasti ada wujudnya, Tuhan itu mana wujudnya ?
  3. Taqdir itu tidak ada, karena kalau ada, apa gunanya kita ber ikhtiar?

Menjawab dengan Tamparan

Pendapatnya ini mendapat sambutan baik dari para Professor dan ilmuan  lainnya. Tetapi ketika berhadapan dengan seorang Imam Desa dikampung,  sang Doktor Filsafat tadi langsung mendapat tamparan. Diapun heran dan bertanya mengapa ia ditampar.

Imam Desa itupun menjelaskan bahwa itulah jawaban ketiga  pertanyaannya tadi. Kemudian Imam itupun menjelaskan :

  1. Ketika engkau kutampar, kan merasa sakit. Kenapa bisa? Padahal hanya kulit saya bersentuhan dengan kulitmu sama-sama kulit kok sakit? Begitu juga nanti Iblis meskipun bertemu api dengan api,tetap ia akan merasakan siksa api neraka.
  2. Ketika engkau kutampar, engkau merasa sakit, sekarang perlihatkan pada saya bagaimana wujud sakitmu itu. Kalau kamu tidak bisa, begitulah Tuhan, wjudnya tidak bisa dilihat dengan mata kepala kita.
  3. Ketika kamu hendak menemui saya disini, apakah sudah terlintas  dibenakmu bahwa saya akan menamparmu? Tentu tidak, nah, disinilah letaknya taqdir.

Kesimpulannya adalah : Siksa Neraka akan dirasakan oleh penghuninya, tidak ada pengecualian, Tuhan itu pasti ada, itulah ALLAH SWT. dan Taqdir itu ada yaitu yang sudah ditentukan Allah SW.
Wallahu A'lam

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

terimakasih atas komentar dan kunjungan anda
salam admin ichsan el jufri blog