Rasa Malu; Harta Paling Berharga
Saya (penulis) pernah berkunjung ke Al Markaz Islami di Frangfurt, Jerman. Saudara-saudara kita di sana membawa seorang gadis yang akan masuk Islam. Kami bertanya: “Apa yang menarik anda mau masuk Islam ?” Dia menjawab: “KARENA ISLAM ADALAH AGAMA ‘IFFAH (suci, bersih dari pengaruh HAWA NAFSU” kemudian dia berceritera : Saya pernah berkunjung ke Belanda, disana saya mendengar hiruk-pikuk, tepukan tangan dan teriakan maksimal di sebuah lapangan yang penuh dengan manusia. Saya mendekat untuk melihat ada apa gerangan? Ternyata mereka sedang menyaksikan seorang laki-laki mempertontonkan diri berzina dengan seorang perempuan tanpa rasa malu.Sungguh sangat menyedihkan dan sangat disayangkan, tontonan yang sukar untuk dipercaya ada manusia yang rela mengorbankan fithrahnya, merusaknya bahkan mengembalikannya ke derajat yang lebih hina dari binatang. Kalau Unta (binatang) malu berhubungan dengan betinanya kalau dia merasa ada sepasang mata yang melihatnya atau mengintipnya, manusia malah sengaja dan senang mempertontongkan dirinya. Ma-sya allah binatang saja sampai demikian, bayangkan manusia yang berbalik lebih hina dari binatang.
Rasa Malu; Harta Paling Berharga
Alangkah indahnya kalau para wanita berhiaskan malu disegala ucapannya, pakaiannya, tingkah lakunya dan disegala keadaannya.Aisha Radhiallahu ‘Anha berkata: Kalau saya masuk ke kamar dimana Rasulullah SAW dimakamkan bersama Ayahku saya lepas pakaianku, tetapi ketika Umar Radhiyallah Anhu juga dimakamkan di kamar itu, maka saya tidak masuk kekamar itu kecuali setelah saya perkuat pakaianku agar tidak terbuka karena malu terhadap Umar Radhiyallahu ‘Anhu. Bisa dibayangkan Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, malu terhadap orang yang sudah mati, sudah dikubur dalam tanah. Mengapa kita tidak malu terhadap orang yng masih hidup???
written by Anwar Harum Maru
repost on ichsaneljufri.blogspot.com
written by Anwar Harum Maru
repost on ichsaneljufri.blogspot.com
Terima kasih telah membaca artikel : Rasa Malu; Harta Paling Berharga
| posted and published by : ichsan el jufri blog
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
terimakasih atas komentar dan kunjungan anda
salam admin ichsan el jufri blog